Sabtu, 28 April 2012

Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas. Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi No. 1 di pentas dunia? Ternyata kuncinya terletak pada kualitas guru. Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. 1. Bawaan (genetic). Pada hamper dari 50 persen penderita sariawan, mempunyai riwayat yang salah satu orang tuanya juga menderita sariawan. Jarang sariawan tersebut dialami oleh kedua orang tuanya, saudara-saudara penderita tidak selalu terkena dan sangat jarang ditemukan adanya sariawan pada seluruh anggota keluarga. . Trauma. Dari hasil suatu penelitian, sekelompok orang penderita sariawan, terjadinya sariawan setelah adanya trauma ringan pada jaringan lunak rongga mulut. Umumnya sariawan ini terjadi setelah perawatan gigi. . Infeksi. Paling sering disebabkan oleh bakteri atau virus. 4. Faktor Emosi. Faktor emosi dapat merangsang timbulnya sariawan. Faktor lain yang diketahui mempunyai hubungan tidak langsung dengan factor emosi itu, misalnya berhubungan dengan gangguan lambung dan ketegangan pra-menstruasi ataupun berhubungan dengan factor stress dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari. 5. Pengaruh Hormon. Pada wanita sariawan sering timbul pada saat menstruasi. 6. Kekurangan Nutrisi karena proses pencernaan yang kurang baik. 7. Alergi. Contohnya alergi terhadap makanan. Anggapan yang umum, sariawan timbul karena kekurangan vitamin C, padahal justru bukan karena kekurangan vitamin C, melainkan kekurangan vitamin B12, asam folat dan Zat besi. Vitamin C disini digunakan dalam perawatan guna mempercepat proses penyembuhan, karena fungsi Vitamin C mempercepat kesembuhan jaringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

maaf jika ada yang salah